Di Munas Asosiasi BPD Se-Indonesia, Kemendagri Dorong Kemajuan UMKM

  23-06-2022   |     Asbanda   Facebook   Twitter


Di Munas Asosiasi BPD Se-Indonesia, Kemendagri Dorong Kemajuan UMKM

Solo - Bank Pembangunan Daerah (BPD) didorong untuk turut memajukan perekonomian daerah. Utamanya ialah untuk menggenjot pertumbuhan produk lokal dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

Hal ini merupakan dorongan sekaligus tantangan dari Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni yang disampaikan dalam pembukaan Munas XXI Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (23/6/2022).

"Bagaimana BPD itu tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi tantangan BPD harus bisa mendukung pengembangan produk dalam negeri," kata Agus Fatoni.

Apalagi saat ini pemerintah diwajibkan belanja produk dalam negeri sebanyak 40 persen. Maka BPD juga harus berkontribusi dalam memberikan akses pengembangan UMKM.

Di sisi lain, BPD juga ditantang agar bisa menjawab tantangan zaman. Salah satunya ialah dengan melakukan elektronifikasi di semua lini.

"Ini perlu didorong dan jadi keharusan, karena di era 4.0 semua harus serba transparan, cepat, mudah, jadi PR untuk dikembangkan," katanya

Sementara itu, Ketua Umum Asbanda Supriyatno mengatakan BPD terus melakukan upaya pembangunan daerah sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah masing-masing.

"Kami berupaya menerjemahkan kebijakan pemerintah, yakni BPD sebagai agen pembangunan daerah untuk memajukan perekonomian di daerah masing-masing," ujar Supriyanto.

Dalam munas ini, ditekankan dua hal yang harus dihadapi BPD untuk menjawab tantangan zaman. Dua hal itu adalah pemanfaatan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Supriyanto yang juga menjabat Direktur Utama Bank Jateng, mengatakan salah satu upayanya dalam memajukan usaha rakyat kecil ialah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Realisasi KUR dari Bank Jateng sudah hampir menyentuh Rp 5 triliun di sepanjang tahun ini. Tahun lalu kurang lebih 80 persennya," pungkas dia.


.

  Comments