Laba bank pembangunan daerah tumbuh menggembirakan pada awal tahun

  21-05-2021   |     Asbanda   Facebook   Twitter


Laba bank pembangunan daerah tumbuh menggembirakan pada awal tahun

Sebagian besar Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I 2021 meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, tidak sedikit bank yang menorehkan pertumbuhan laba bersih dua digit.

Pertumbuhan laba bersih itu sejalan dengan kenaikan pendapatan bunga bersih yang mereka kantongi. Bank Sumut misalnya mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 155,9 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini atau tumbuh 13,6% secara year on year (YoY). Lalu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB) menorehkan pertumbuhan sebesar 15% YoY menjadi Rp 479,32 miliar.

Bank Jateng meraup Rp 428,2 miliar atau melonjak 83,17% YoY, Bank Sulsebar mencatatkan pertumbuhan 42,4% YoY menjadi Rp 219,54, Bank DKI tumbuh 4,3% menjadi Rp 192 miliar.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk tumbuh 2,02% YoY menjadi Rp 448,15 miliar, BPD Bali tumbuh 26,8% YoY ke Rp 175,6 miliar.

Hanya Bank Sumsel Babel (BSB) yang tercatat mengalami penurunan laba bersih sebesar 22,2% dari Rp 147,7 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rop 114,8 miliar. Sebetulnya, pendapatan bunga bersih bank ini masih tumbuh dari Rp 517,5 miliar menjadi Rp 522 miliar.

Irmawati Sultan Direktur Keuangan dan IT Bank Sulselbar mengatakan capaian kinerja perseroan pada kuartal I 2021, bahkan hingga April, lebih baik dari target yang dipasang tahun ini. Per April, laba bersih perseroan tumbuh 18% YoY menjadi Rp 253 miliar.

Sementara tahun 2021 ini, Bank Sulsebar hanya menargetkan laba tumbuh sekitar 6,8% YoY sejalan dengan kredit yang dibidik umbuh 12,5% YoY dan Dana Pihak Ketiga (DPK0 tumbuh 11,5%.

"Laba kita di kuartal I tumbuh lebih dari dari target tahun ini karena NPL ternyata lebih rendah dari proyeksi. sekarang NPL Bank Sulselbar ada di level 0,8%, sementara proyeksi kami 1%," kata Irma pada KONTAN, Senin (17/5).

Irma menambahkan, capaian kinerja tersebut juga ditopang oleh pemulihan ekonomi Sulawesi Selatan yang jauh lebih cepat dibandingkan daerah lain. Sektor konsumsi di wilayah tersebut mengalami perbaikan lebih cepat.

Strategi perseroan aktif melakukan perbaikan layanan melalui transformasi digital dan meningkatkan hubungan yang baik dengan Pemda lewat tawaran fitur-fitur layanan digital juga turut mendorong pertumbuhan kinerja Bank Sulselbar meskipun masih ada pandemi. Irma optimis target pertumbuhan yang dipasang tahun ini akan bisa dicapai dengan asumsi Covid-19 semakin terkendali.

Bank Sumut juga optimis bisa mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun. Laba bersih ditargetkan bisa mencapai Rp 530 miliar tahun ini.

"Strategi Bank Sumut untuk mencapai target dan mempertahankan kinerja diantaranya lebih selektif menyalurkan kredit dengan mengutamakan debitur existing dan menyalurkan kredit kredit produktif program pemerintah seperti KUR dan penyaluran dana PEN," kata Syahdan Siregar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut.

Sementara Bank Sumsel Babel yakin hingga akhir tahun bisa mencatatkan kinerja positif dengan target laba bersih tumbuh 7,2%. Antonius Prabowo Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel mengatakan, penurunan laba bersih perseroan di kuartal I terjadi karena adanya reverse CKPN atas implementasi awal penerapan PSAK 71 pada kuartal I 2020.

Menurut Antonius, capaian laba bersih di kuartal I tahun ini melampaui target perseroan atau 103,60% di atas target.

Untuk mencapai target pertumbuhan laba tahun ini, Bank Sumsel Babel akan meningkatkan penyaluran kredit pada sektor-sektor usaha yang merupakan kompetensi utama perseroan dan dan tidak terdampak covid 19, kemudian memaksimalkan dana pihak ketiga, menjaga kualitas kredit dan berperan aktif pada program2 pemerintah guna pemulihan ekonomi.(Kontan.co.id)

.

  Comments