Kuartal III-2019, Laba Bank Jatim Tembus Rp1,14 Triliun

  20-10-2019   |     Asbanda   Facebook   Twitter


Kuartal III-2019, Laba Bank Jatim Tembus Rp1,14 Triliun

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,14 triliun pada kuartal III-2019. Angka laba ini tercatat naik sebesar 7,61 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur menjelaskan, kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang moncer. Hingga kuartal III-2019, penyaluran kredit mencapai Rp37,73 triliun atau tumbuh 14,07 persen secara tahunan.

Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi penyaluran pinjaman secara keseluruhan. Penyaluran kredit konsumsi mencapai Rp22,86 triliun atau tumbuh 8,71 persen.

Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar Rp9,11 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 28,7 persen secara tahunan.

"Pertumbuhan tinggi tersebut didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 194,2 persen," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (17/10).

Di sisi lain, perbankan ini juga mampu meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola hingga 15,84 persen secara tahunan menjadi Rp61,21 triliun. Pertumbuhan DPK ini ditopang keberadaan simpanan dalam bentuk giro yang tumbuh 22,81 persen atau Rp23,56 triliun, tabungan 12,38 persen atau Rp18,29 triliun dan deposito 11,35 persen atau Rp19,35 triliun.

Pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) yang masih terjaga di angka 66,54 persen. Sebagai gambaran, selama lebih 15 tahun, CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65 persen

Komposisi rasio keuangan periode September 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,98 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,20 persen, dan return on asset (ROA) 3,18 persen. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di 66,54 persen. Sedangkan aset Bank Jatim tercatat Rp72,13 triliun atau tumbuh 13,72 persen.

"NPL (non performing loan) atau kredit bermasalah Bank Jatim dari sebelumnya di Juni 3,12 persen saat ini juga sudah di 2,89 persen atau di bawah 3 persen sesuai target. Pada sisa 3 bulan ke depan harapan kami kinerja bisa di maintenance dan aset bisa ditingkatkan jadi peringkat kedua kembali. Sehingga 5 tahun ke depan bisa di posisi pertama," katanya (merdeka.com)

.

  Comments