Kemitraan Strategis untuk Peremajaan Kebun Sawit Petani Sawit di Jambi

  01-12-2019   |     Asbanda   Facebook   Twitter


Kemitraan Strategis untuk Peremajaan Kebun Sawit  Petani Sawit di Jambi

TT Kresna Duta Agroindo, anak usaha Sinar Mas Agribusiness Food bersama dengan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Putra Tani Jaya, Badan Pengelola Dana

Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jambi menandatangani perjanjian kerjasama kemitraan strategis untuk melakukan peremajaan kelapa sawit di Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, di Jakarta, Kamis (28/11).

Melalui program kemitraan strategis ini , 56 petani independen dari Gapoktan Putra Tani Jaya akan mendapatkan dana hibah sebesar Rp 3,1 miliar dari BPDP-KS dan penyediaan bibit, pupuk dan bantuan teknis budidaya untuk melakukan peremajaan kebun di lahan seluas 124 hektar.

Kebun kelapa sawit Gapoktan Putra Tani Jaya merupakan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans yang telah berusia lebih dari 25 tahun. Kondisi pohon-pohon yang sudah tua membuat kebun kelapa sawit yang ada kurang produktif. Di area tersebut, terdapat sekitar 18.200 hektar perkebunan kelapa sawit PIR Trans yang memiliki kondisi yang serupa.

“Melalui program kemitraan ini, para petani akan mendapatkan akses bantuan finansial dan praktik pengelolaan kebun kelapa sawit terbaik untuk melakukan peremajaan perkebunannya. Dengan adanya peningkatan produktivitas, maka pendapatan petani pun meningkat, dan dengan demikian diharapkan akan memberikan multiplier effect yang positif terhadap kesejahteraan petani dan keluarganya maupun

masyarakat sekitarnya,” ucap Susanto Yap, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Provinsi Jambi, lewat keterangan tertulisnya.

Tingginya minat petani plasma dengan adanya dana hibah BPDP-KS ini memberikan dampak yang sangat baik untuk mengurangi beban petani plasma dalam meremajakan kebunnya. Sebagian besar industri kelapa sawit Indonesia ditopang oleh petani swadaya. Namun demikian, ada berbagai tantangan yang ditemui antara lain kondisi tanaman sudah berumur diatas 25 tahun dengan tinggi lebih dari 15 meter yang menyebabkan menurunnya hasil Tandan Buah Segar 15-20 ton/hektar/tahun. Selain itu, kondisi tersebut juga menyebabkan rendahnya pendapatan petani plasma yang mencapai Rp 1.000.000 hingga 1.500.000/bulan/hektar.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah program kemitraan yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup para petani swadaya di Indonesia. Susanto menambahkan, “Masih banyak kebun kelapa sawit masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif di sekitaran kebun PT KDA. Kami berencana di tahun 2020, untuk dapat membantu para petani lainnya dengan melakukan peremajaan dengan program kemitraan yang serupa untuk luasan kebun sekitar 1.700 ha,” tambah Susanto. (SWA)

.

  Comments