BPD Bali Sabet Penghargaan Bank Pendukung UMKM Terbaik

  25-11-2021   |     Asbanda   Facebook   Twitter


BPD Bali Sabet Penghargaan Bank Pendukung UMKM Terbaik

Bank BPD Bali menyabet penghargaan nasional sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik Kategori BUKU I dan II yang disampaikan secara virtual dari Jakarta oleh Gubernur Bank Indonesia dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021. Adapun penghargaan prestisius tersebut diselenggarakan oleh Bank Indonesia, sebagai penghargaan tingkat nasional dengan penilaian secara transparan atas prestasi Bank dalam optimalisasi penyaluran kredit kepada UMKM. Hal ini sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia Nomor 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah. Ketentuan tersebut mewajibkan perbankan untuk menyalurkan kredit kepada UMKM paling sedikit 20 persen pada akhir 2022, 25 persen pada akhir 2023 dan 30 persen pada Juni 2024.

Ketentuan tersebut sekaligus mencabut PBI Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015.

Sebagai informasi, penghargaan sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik sudah diterima oleh Bank BPD Bali sebanyak empat kali, yakni pada 2016, 2017, 2020 dan 2021. Terkait prestasi tersebut, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan hingga September 2021 rasio kredit perseroan kepada UMKM telah mencapai 43,98 persen dari total penyaluran kredit atau dengan nilai outstanding Rp8,7 triliun. Prestasi ini juga didukung oleh pemerintah daerah dan segenap UMKM Bali yang telah senantiasa mempercayakan aktivitas bisnisnya pada Bank BPD Bali.

Sudharma juga menambahkan, bahwa dua tahun belakangan merupakan masa-masa sulit bagi Bali secara umum dan juga bagi pelaku usaha. Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata sangat terdampak oleh pandemi Covid 19. Bank BPD Bali satu-satunya bank yang berkantor pusat di Bali turut serta dalam Pemulihan Ekonomi Bali sesuai program pemerintah pusat dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.

Sudharma juga menambahkan, bahwa dua tahun belakangan merupakan masa-masa sulit bagi Bali secara umum dan juga bagi pelaku usaha. Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata sangat terdampak oleh pandemi Covid 19. Bank BPD Bali satu-satunya bank yang berkantor pusat di Bali turut serta dalam Pemulihan Ekonomi Bali sesuai program pemerintah pusat dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Kita telah memulai dari awal dari 2004 dengan menyusun grand design sebagai bank daerah yang leading di UMKM, dan kita juga sebelumnya bank penyalur KUR terbaik 2018," katanya, Rabu (24/11/2021). BPD Bali memanfaatkan kerja sama dengan badan usaha milik desa maupun lembaga keuangan mikro dalam menyalurkan kredit ke UMKM. BPD Bali juga memberikan insentif pemasaran maupun collecting fee kepada pihak-pihak ketiga yang diajak berkolaborasi dalam menyalurkan kredit ke UMKM. "Sejak Juli ini kita meluncurkan kredit mesari, membangun masyarakat Bali, itu ada KUR klaster, tambahan benefit selain dapat tambahan iuran BPJS selama 12 bulan, kita juga kalau yang lancar kembalikan bunganya bunga 3 persen sehingga kena bunga 3 persen," sebutnya. Menurutnya, penyaluran kredit ke UMKM sebagai wujud dukungan Bank BPD Bali pada program Bank Indonesia melalui kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) serta kebijakan Pemerintah Daerah melalui program Ekonomi Kerthi Bali pada enam sektor unggulan perekonomian Bali yaitu sektor pertanian termasuk peternakan dan perkebunan, sektor kelautan/perikanan, sektor industri, sektor IKM/UMKM dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital serta sektor pariwisata. Dalam kegiatan yang sama Bank BPD Bali juga mendapatkan penghargaan dari Bank Indonesia sebagai Bank Peserta SKNBI dan KPDHN Terbaik secara nasional. Hingga akhir September 2021 Bank BPD Bali berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp484 miliar, sedangkan dari total penyaluran kredit mencapai Rp19,83 triliun tumbuh sebesar 5,13 persen (year on year/yoy), dari sisi DPK tumbuh 6,85 persen dengan total DPK sebesar Rp23,34 triliun. "Kita comply pada ketentuan yang ditetapkan yang diatur oleh Bank Indonesia. Kita secara nasional dilihat dari ketepatan, pelaporan, intinya kami BPD Bali fokus pada aturan yang ada dan fokus pada layanan terbaik pada masyarakat sehingga layanan kliring tepat waktu, jumlah, dan tepat orang," sebutnya. Sudharma menekankan Bank BPD Bali terus berkomitmen untuk menjaga kepercayaan seluruh stakeholder dengan memenuhi kewajibannya meski menghadapi berbagai tantangan pada masa pandemi Covid-19. Tidak hanya pada kancah nasional, di Pulau Dewata BPD Bali juga menyabet penghargaan sebagai bank Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) QRIS terbaik. Hal tersebut berdasarkan penilaian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Menurutnya, BPD Bali mendorong aplikasi QRIS di berbagai sektor mulai dari rumah sakit hingga sumber-sumber penerimaan daerah seperti pembayaran PBB ataupun samsat kendaraan. "Dengan adanya tim percepatan digitalisasi daerah kita optimalkan," sebutnya. (bisnis.com)


.

  Comments