Bank Kalsel Targetkan Pertumbuhan Laba 9,43%

  10-01-2021   |     Asbanda   Facebook   Twitter


Bank Kalsel Targetkan Pertumbuhan Laba 9,43%

JAKARTA, investor.id – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) menargetkan pertumbuhan laba pada tahun ini sebesar 9,43%. Mengacu pada rencana bisnis bank (RBB) tahun 2021, target Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan aset sebesar 8,41%, pertumbuhan kredit 6,50%, pertumbuhan laba 9,43%, dan pertumbuhan modal inti 12,87%. Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin menjelaskan, tahun 2020 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi semua pihak, adanya pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia finansial. Namun, situasi pandemi Covid-19 tak membuat Bank Kalsel pesimistis menghadapi bisnis pada 2021. “Setelah berhasil meraih peringkat komposit 2 (PK-2) pada 2020, Bank Kalsel menyongsong tahun baru dengan optimisme yang tinggi meski proyeksi ekonomi 2021 belum menentu,” terang dia dalam keterangan tertulis, Rabu (6/1/2020). Menurut dia, tidak ada yang bisa memastikan kapan Covid-19 akan berakhir meski kabar telah tersedianya vaksinasi telah berembus. Melihat kondisi ini, tantangan utama yang akan dihadapi oleh Bank Kalsel pada 2021 adalah bank harus tetap bertumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan industri keuangan. Selain itu, bank harus mampu menyesuaikan diri dengan pola kenormalan baru, serta harus peka dalam melihat peluang. Dalam melakukan perencanaan ekspansi bisnis di era perekonomian yang terdampak wabah Covid-19, Bank Kalsel mengambil strategi dan langkah-langkah konservatif di mana berfokus pada upaya optimalisasi lini bisnis yang telah menjadi kekuatannya. Strategi utama Bank Kalsel tahun 2021 masih relevan dengan tahun 2020, di mana berfokus pada dua grand strategy, yakni IT development dan people development. IT development difokuskan pada digitalisasi terhadap pelayanan bank, meliputi migrasi core banking, membangun big data, customer digital experience, pengembangan produk dan layanan digital, serta memperkuat kapabilitas digital. Sedangkan people development fokus pada mempersiapkan kapasitas dan kompetensi pegawai dalam menghadapi tantangan industri perbankan ke depan sekaligus menyongsong era perbankan digital. Untuk implementasi tersebut, dua grand strategy ini diturunkan kembali dalam tiga fokus strategi. Pertama, optimalisasi pendapatan, sebagai upaya untuk dapat mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan yang wajar. Kedua, efisiensi biaya agar dapat meminimalkan semua pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Ketiga, menjaga kualitas kredit, yakni berfokus pada kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan. Agus Syabarrudin menyampaikan, pada tahun ini pihaknya akan mengimplementasikan tiga fokus strategi tersebut dalam tiga model bisnis. Dengan strategi dan model bisnis ini, Bank Kalsel optimistis menatap tahun 2021. Dalam implementasinya, fokus strategi ini akan kami wujudkan dalam tiga model bisnis sebagai key success factor untuk tetap dapat terus bertumbuh di tengah krisis. Tiga model bisnis tersebut adalah survival mode, adaptive mode, dan offensive mode. “Kami yakin dengan strategi dan model bisnis ini, Bank Kalsel mampu bertahan, dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada, sekaligus meningkatkan kinerja bisnis dan kerja sama dengan stakeholder,” jelas dia.

Read more at: http://brt.st/6ZnW

.

  Comments